Sekarang kebudayaan
Jawa seakan-akan tenggelam dalam serangan ombak modernisasi. Masuknya Islam di
Jawa sudah sejak sebelum zaman Majapahit dan sejati itu pula Islam berkembang
tanpa mengalami suatu kesulitan dari pihak penguasa (kerajaan).
Di dalam pengembangan
dan kemajuan Islam di Jawa, tercatat jasa besar para wali (waliyullah) yang
terkenal menyebarkan agama Islam di Jawa yang disebut dengan wali sanga yakni
wali yang berjumlah sembilan.
Pendekatan yang
dilakukan oleh para wali dapat diterima dan disambut baik oleh masyarakat Jawa
karena tidak bertentangan. Sebagian orang di Jawa masih mengikuti
tradisi-tradisi, upacara yang serba berlambang. Dengan demikian, perpaduan
unsur-unsur kebudayaan Jawa dengan unsur-unsur dalam agama Islam disatukan
dalam budaya Jawa sehingga tradisi-tradisi Jawa yang asalnya Hindu atau Budha
berubah menjadi bercorak Islam. Terciptanya perpaduan Islam dengan kebudayaan
Jawa itu sekaligus menggambarkan persepsi kebudayaan Jawa terhadap Islam,
meskipun Islamnya sinkeris, namun mereka tidak mau dikatakan bukan Islam,
karena lambang-lambang dan tradisi-tradisi itu merupakan ciri khas orang Jawa.
Dalam dakwahnya para
wali memiliki kebijakan khusus yaitu tidak memaksakan Islam kepada rakyat,
melainkan memilih jalan perpaduan dalam hal-hal yang hampir sama, antara
Hindu-Jawa dengan Islam, maka dalam Islam terka ndung unsur-unsur asli Jawa,
Hindu dan Islam karena hal itu merupakan proses adaptasi masuknya Islam di Jawa
untuk penyesuaian menjadi satu kesatuan yang baru, sehingga Jawa atau budaya
Jawa berubah menjadi bercorak Islam.
0 komentar: