bisamandiri.com |
Makalah Sosiologi Pendidikan-Pendidikan dan Stratifikasi Sosial. Pendidikan merupakan akses seseorang untuk menaikkan strata sosialnya. Namun berbeda yang dialami masyarakat Bali, jika ia berada pada strata sudra (terendah) dan mendapatkan kesempatan
untuk menempuh pendidikan yang tinggi, dengan pendidikannya tersebut ia tidak
dapat menaikkan strata atau kasta yang dimilikinya dari sudra naik menjadi
brahmana (tertinggi). Selain itu, dalam kenyataan terdapat orang yang berada
dalam strata yang menengah ke bawah telah menempuh pendidikannya sampai tinggi tetapi
tidak dapat mendapatkan pekerjaan yang layak dan akhirnya tidak dapat naik
strata.
Masyarakat
Bali yang memang menganut agama hindu, dimana terdapat kasta-kasta bagi para
penganutnya. Yaitu dari kalangan paling atas disebut brahmana, selanjutnya
ksatria, di bawah strata ksatria terdapat waisya dan kasta terendah adalah
sudra. Alasan mengapa orang-orang dari kalangan sudra tidak dapat naik ke
tingkatan strata yang lebih tinggi atau pun paling tinggi walaupun ia sudah
menempuh pendidikan tinggi adalah karena kasta dalam agama Hindu termasuk dalam
sistem stratifikasi sosial yang bersifat tertutup.
Sistem membatasi
kemungkinan pindahnya seseorang dari satu lapisan ke lapisan yang lain, baik
yang merupakan gerak ke atas atau ke bawah. Jadi, berpindahnya kasta dari sudra
naik ke atas atau pun sebaliknya itu dimungkinkan terjadi karena kelahiran.
Orang yang memang sudah dilahirkan dalam kasta sudra selamanya ia akan berada
di kasta tersebut, tidak dapat berpindah naik ke kasta di atasnya. Begitu pun
bagi orang-orang yang sudah dilahirkan dalam kasta brahmana, selamanya ia tidak
akan dapat turun dari kasta tersebut.
Selanjutnya,
dalam permasalahan orang dalam strata rendah dan mempunyai latar belakang
pendidikan yang tinggi tetapi tidak dapat menaikkan strata yang dimilikinya.
Sebenarnya ada beberapa kemungkinan, yang pertama memang akses pekerjaan yang
sulit, yang kedua karena orang tersebut tidak memiliki kemampuan baik itu
secara hard skill maupun soft skill. Pendidikan tidak dapat
disalahkan karena di manapun pendidikan pasti selalu mengusahakan bagaimana
caranya agar lulusan dari lembaga pendidikan tersebut dapat menjadi orang yang
berguna dalam arti memiliki pekerjaan yang layak dan dapat hidup sejahtera
dalam masyarakat. Dalam lembaga pendidikan katakanlah sekolah formal di samping
diajarkan materi-materi pelajaran tentunya juga diajarkan beberapa
keterampilan-keterampilan agar dapat membekali peserta didik nantinya jika
sudah lulus mendapatkan pekerjaan yang layak. Jadi, mungkin saja orang tersebut
memang tidak memiliki keterampilan ataupun semua mata pelajaran yang ia dapat
pada saat sekolah tidak dapat ia amalkan ketika telah lulus.
0 komentar: