![]() |
Istimewa |
Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang dibekali dengan berbagai potensi fitrah yang tidak dimiliki makhluk lainnya. Potensi istimewa ini dimaksudkan agar manusia dapat mengemban dua tugas utama, yaitu sebagai khalifatullah di muka bumi dan juga abdi Allah untuk beribadah kepada-Nya. Masalah jiwa manusia memang butuh keunikan, sehingga mengundang banyak ahli untuk menyeledikinya. Ilmu tentang kejiwaan disebut dengan ilmu psikologi, psikologi umum selama ini adalah identik dengan psikologi Barat dimana pemikirannya tidak berlandaskan dengan ajaran Islam.
Umat islam saat ini justru lebih banyak menggunakan sistem peradaban dan ilmu pengetahuan barat sebagai dasar pemikiran dan tingkah lakunya, padahal yang seharusnya adalah mereka lebih bersandar kepada kebenaran Islam. Di sisi lain juga ilmu pengetahuan barat modern dan teknologi mengalami berbagai krisis. Salah satu kritik tajam terhadap ilmu pengetahuan barat modern adalah kecenderungannya untuk memahami realitas secara empirik, sehingga memahami realitas hanya sebatas kemampuan inderawi saja.
Padahal realitas tidak hanya sesuatu yang empirik melainkan ada juga realitas non empirik yang disebut oleh kaum sufi islam sebagai alam malakut (realitas psikis), dan jabarut (realitas ruh). Maka muncullah psikologi Islam yang selain dapat menjadi pemecah persoalan psiko-spiritual yang yang dihadapi manusia modern juga tentunya juga dapat menjawab dan memberikan kontribusi islam terhadap pengembangan dan penyempurnaan ilmu pengetahuan dan peradaban manusia. Oleh karena itu, Penulis akan menyusun makalah yang berisi tentang psikologi Islam mengenai seberapa penting mahasiswa untuk mengikuti kuliah psikologi Islam, ruang lingkup dan tugas psikologi Islam.
0 komentar: